Tuesday, August 12, 2014

Buku-buku Humor Koleksi Ihik (523)


Guyon Demokrasi 
by Darminto M Sudarmo (compiler)

Dalam bahasa “jenaka”, parameter kebebasan atawa demokrasi ditandai dengan: kedaulatan di tangan rakyat, supremasi hukum, kebebasan menyatakan pendapat/pikiran dan penghargaan terhadap HAM. Dalam ungkapan “serius” dikatakan, “Good bye rezim yang KKN!”.  Maksudnya, kalau ada  intelektual yang vokal, suka mengkritik, ceriwis mengoreksi kelalaian penguasa, dijamin tak perlu masuk penjara.
Lho, apa masuk penjara itu penting dibicarakan? Bukankah sudah jamak orang besar lahir di antaranya karena pernah menjalani hidup di penjara, begitu juga napi kriminal yang sering disebut sampah masyarakat? Bukan, itu. Penjara seyogianya dipahami dengan makna yang bijak; dan seharusnya ia cuma untuk para kriminal. Kalau tahanan politik atau napol masih ada yang menghuni penjara, itu artinya demokrasi belum jalan.

Tapi…kalau masih ada yang memanfaatkan kebebasan sampai kebablasan, memang risiko;  namun sejujurnya cukup bikin repot, kan? Itulah. Jangan kaget kalau di negeri ini pernah memiliki catatan riuh tentang: wajah parlemen, bahkan pers, yang tak berdaya; gerakan para aktivis yang disrimpung oleh penculikan dan penyiksaan; demo mahasiswa yang mengalir bak air bah dan membuat para politikus dan pejabat berdebar-debar. Sampai akhirnya, klimaks perjuangan mahasiswa berhasil membuat lengsernya penguasa Orde Baru, tepatnya, menggulingkan Soeharto;  salah seorang pemimpin yang pernah bertahan tak kurang dari 32 tahun; wouuuw!
Apakah sesudah itu persoalan reformasi dan demokrasi langsung beres? Perubahan pola pikir masyarakat langsung terjadi? Para birokrat lalu berubah total menjadi abdi masyarakat? Tidak sesederhana itu yang terjadi. Indonesia membutuhkan cukup waktu untuk menjadi bangsa baru. Jangan heran kalau kemudian kita menyaksikan perilaku masyarakat yang kebablasan; tiba-tiba jadi sangat “lain”; gampang marah, beringas, tak terkendali; bahkan, berbagai peristiwa kurang menyenangkan cukup sudah menjadi tumbal perjalanan menuju reformasi Indonesia yang bentuknya juga masih menjadi perdebatan para ahli.
Buku ini, memang menggambarkan perilaku kita semua; namun dari sudut pandang lain, kami mencoba menawarkan lem-lem atau perekat persaudaraan antarmanusia yang diharapkan dapat menjadi teman dialog (dalam hati atau bersama rekan Anda). Kita terlalu dirisaukan oleh perbedaan etnik, partai, keyakinan religi; oleh karena itu, lewat dialog dan argumentasi yang agak “miring” seperti diungkap dalam kumpulan lelucon ini, kita bisa melihat bahwa setelah datangnya badai yang memporakporandakan negeri ini, kita masih bisa melihat ombak dan riak-riak air laut yang mudah-mudahan…enak dilihat dan menyejukkan hati; bahkan membesarkan harapan.
Buku ini tak mungkin tersusun tanpa partisipasi beberapa nama di bawah ini. Untuk itu, bersama ini kami ucapkan terimakasih dan salut atas upaya mereka yang telah membuat lelucon ini bisa dikoleksi dan dihimpun dalam salah satu kemasan sehingga memudahkan untuk dipergunakan lagi pada saat diperlukan; mereka adalah: Ridwan Idris, Rinta Sedewi, Azwir AR, Saiman, M Nurhidayat, Batara Sakti, Ida, Wilsen Natanael, Tri Widodo, Wawa H, Dr. H Prijono Tjiptoherijanto, Drs Kusni Yulianto, Khrisna dan nama-nama lain yang tak dapat disebutkan satu persatu.
Akhirnya kepada pembaca, semoga Anda mendapatkan manfaat yang semestinya seusai menikmati seluruh halaman buku ini.

About the Author

•1988 – 1989: Redaktur Harian Jayakarta
•1989 – 1990: Wartawan Majalah Anda BOS dan Redaktur Tabloid Idola Humor Kreatif.
•1990 – 1996: Redaktur Pelaksana Majalah HumOr
•1996 – 1998: Wakil/Pemimpin Redaksi Majalah HumOr
•1997 – 1998: Produser Eksekutif HumOr Enterprises bekerjasama  dengan RCTI untuk telefeature dokumenter Pesantren di Indonesia (Pabelan, Gontor & Al Amien-Madura)
•1998 – 1999: Konseptor Acara & Tim Kreatif Jaya Suprana Show, TPI
•2000 – 2001: Konsultan Media, PT Wiswakharman
•1998 – 2002: Redaktur Tamu Rubrik Lelucon & Kartun Tabloid Tokoh
•1998 – 2003: Penulis Sinetron Komedi Asep Show, TPI
•2002: Penulis Sinetron Komedi Ludruk Glamour, SCTV
•2003: Pimpinan Kreatif & Penulis Skenario “Toshiba Top Ten Video Weekly”, Trans TV
•2003: Penulis Sinetron Komedi Ngabuburit KoCag, Trans TV
•2003 - 2004: Konsultan Kreatif PT Mitra Sejati, Semarang
•2005: Creative Director PT Damar Sakti Kencana, Jakarta
•2006: Creative Director PT Sri Kencana, Jakarta   
Th 2007- sekarang menulis berbagai buku/artikel di media cetak dan menjadi konsultan media/produk kreatif di berbagai institusi/perorangan.

Product Details
Judul: Guyon Demokrasi
Penyusun: Darminto M Sudarmo
Penerbit: Kombat Publishers - Jakarta - Oktober 2003
Jumlah hal: 114 hal: 10,5 cm x 18 cm
ISBN: 979-3468-00-9
Telp: 08129028972
email: kombatbuku@gmail.com

No comments:

Post a Comment