Raden Antareja |
Senja itu udara diliputi mendung. Tak ada angin bertiup sepoi-sepoi basah. Yang ada desiran angin puyuh. Menerbangkan rumput kering menumbangkan ranting-ranting lapuk. Pada saat demikian, biasanya orang enggan ke luar rumah. Lebih enak tidur menekuk kaki memeluk guling. Atau tiduran berselimut bulu domba (jika punya). Tapi tidak demikian halnya dengan Raden Antareja, si putra Bima yang sulung ini. Dia baru saja lulus dari pendidikan militer yang maha dahsyat. Hasil gemblengan kakeknya sendiri Prof. Antaboga yang punya istana di bawah tanah.
Pada saat sepi yang menggigit jari itu, Raden Antareja ke luar dari bawah tanah seraya mengendarai sebuah kendaraan khusus, terbuat dari bahan-bahan yang aneh dan langka. Sebab kendaraan itu di samping mampu menggergaji tanah, juga mampu mengembalikan status tanah sebagaimana semula. Jadi nyaris sama sekali tak berjejak. Dan ini jelas tidak menyalahi slogan pemerintah tentang pelestarian alam dan lingkungan hidup.